Ada ribuan benang kusut yang memintal di dalam kepalaku. Yang pada tiap pintalnya selalu tertuang perasaan-perasaan kalut. Yang bahkan tiap gulungnya telah melekat pada titik terkecil dalam benakku.

Dalam kekosongan ini, ada gundah yang menyeruak; menyekik sampai binasakan isi kepala. Lagi, dan lagi. Aku terombang ambing oleh deburan ombak yang ingin aku kembali diterjang kacau.

Hingga akhirnya kuputuskan untuk mencari separuh aku.

Di peron kereta aku berdiri. Menanti; pun mencari sesuatu yang telah pergi. Layaknya menyatukan kepingan patah hati untuk kembali utuh, nihil. Aku tak menemukan apa yang aku cari. Aku kelu. Ketika menyadari salah satu gerbong kereta mulai berangkat, dan di dalamnya terdapat separuh aku bersama segenap kenangan.

Mari ucap selamat tinggal pada sebagian aku yang telah hilang.

-kirani adya / 11 mei 2022